Batu Basalt Scoria Aplikasinya Sebagai Bahan Pengisi Produk Semen PCC

KEBUTUHAN SEMEN NASIONAL Pembangunan infrastruktur bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dalam mencapai kesejahteraan manusia. Pembangunan infrastruktur tidak lepas dari bahan baku semen sebagai bahan perekat dalam pembuatan beton. Oleh karena itu, untuk mencapai target pembangunan diperlukan semen dalam jumlah besar. Dengan demikian, kebutuhan semen dalam negeri semakin meningkat seiring dengan peningkatan pembangunan sektor properti dan sektor konstruksi. Program percepatan pembangunan infrastruktur terpadu yang dicanangkan pemerintah memacu pertumbuhan industri semen di dalam negeri.1.Bahan Baku Produksi Semen a.Bahan baku clinker berasal dari Kabupaten Baturaja Propinsi Sumatra Selatan, bahan baku clinker adalah hasil dari proses pembakaran bahan baku batu kapur, tanah liat, pasir kuarsa, dan pasir besi dengan proses pendinginan mendadak dan berbentuk bundar ukuran 0,5–1,5mm serta dilakukan penghalusan berbentuk semen murni dengan tingkat kehalusan berukuran 74µm. b. Batu basalt scoria Lampung, yang berfungsi sebagai subtitusi semen yaitu pengganti batu kapur dan pozzolanTricalsium Silikat (C3S) 3CaO.SiO2 Senyawa ini mengeras dalam beberapa jam dan dapat melepaskan panas, kualitas dan kuantitas yang terbentuk dalam ikatan menentukan pengaruh terhadap kekuatan beton pada awal umurnya, terutama pada 14 hari pertamaDicalsium Silikat (C2S) 2CaO.SiO2 Formasi senyawa ini berlangsung perlahan dengan pelepasan panas yang lambat, senyawa ini berpengaruh terhadap proses peningkatan kekuatan yang terjadi dari 14 hari sampai 28 hari, memiliki ketahanan agresi kimia yang relatif tinggi, penyusutan yang relatif rendah.